Rabu, 22 April 2009

Pertemuan IV MODULASI




Pertemuan IV

MODULASI

4.1. Keterbatasan Sinyal Analog vs Sinyal Digital

Sinyal digital memiliki kelemahan dasar yaitu jangkauanya pendek, hal tersebut disebabkan karena pengaruh redaman maupun derau yang terdapat pada media transmisi.

Sinyal digital saat ini hanya dapat ditransmisikan maksimum 2 KM dengan menggunakan media transmisi kabel (dengan peralatan tambahan seperti penguat sinyal / repeater).

Sinyal analog jangkauanya lebih besar daari pada sinyal digital, bahkan dengan mudah sinyal analog dapat diperkuat untuk mencapai jarak yang tidak terbatas.

Kelemahan sinyal ini adalah mudah terganggu oleh derau selama perjalanannya.

Saat ini sebagian besar jaringan komunikasi yang ada masih menggunakan analog, contohnya adalah jaringan telepon yang dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia.

Agar sinyal digital dapat dikirimkan ke jarak yang jauh , maka diperlukan suatu teknik yang disebut dengan modulasi sinyal.

Sinyal digital tersebut diubah terlebih dahlu menjadi sinyal analog (modulasi), setelah sinyal tersebut berubah maka sinyal tersebut ditransmisikan melalui media transmisi & setelah sinyal tersebut diterima, sinyal tersbut diubah kembali menjadi sinyal digital (demodulasi).

Alat yang digunakan untuk mengubah dari sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya disebut dengan “MODEM” (MOdulasi - DEModulasi).

4.2. Jenis-jenis Modulasi

Jenis-jenis modulasi yng sering digunakan adalah sbb :

1. Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation)

Modulasi ini menggunakan amplitude sinyal analog untuk membedakan ke-2 keadaan sinyal digital. Pada modulasi jenis ini, frekuensi dan fase dari sinyal analog adalah tetap, yang berubah adlah amplitude sinyal analognya. Modulasi jenis ini merupakan cara modulasi yang paling mudah, tetapi mudah dipngaruhi oleh keadaan media ransmisinya.


2. Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation)

Modulasi ini menggunakan frekuensi dari sinyal analog untuk membedakan ke-2 keadaan sinyal digital. Pada modulasi jnis ini, amplitude dan phase dari sinyal analog adalah tetap, yang merubah adalah frekuensi sinyal analognya.


3. Modulasi Sudut (Phase Modulation)

Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut (phase) dari sinyal analog untuk mmbedakan ke-2 keadaan sinyal digital. Pada modulasi jenis ini, amplitudo dan frekuensi dari sinyal analog adalah tetap, yang berubah adalah phase sinyal analognya. Modulasi jenis ini merupakan cara modulasi yang paling mudah, tetapi mudah dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.


4.3. Pemilihan MODEM

Modem yang digunakan pada saluran telepon disebut dengan voice band atau voice grade modem.

Modem tersebut sering juga disebut dengan dial-up modem (modem yang digunakan pada saluran telepon biasa).

Saat ini juga beredar modem untuk jenis kabel MODEM (MODEM untuk jaringan TV kabel) & ADSL (Asyimmetric Digital Subcribel Line) MODEM (MODEM untuk jaringan DSL).

Dalam menentukan MODEM yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Laju transmisi data (kecepatan)

Kecepatan rendah ≤ 600 bps, kecepatan sedang (1.200 - <>

(> 4.800 bps)

2. Metode komunikasi

Simplex, Half Duflex, atau Full Duflex.

3. Sinkronisasi

Asinkron untuk kecepatan rendah& menengah atau sinkron untuk kecepatan tinggi.

4. Teknik modulasi

Kecepatan rendah menggunakan modulasi frekuensi (FSK = Frequency Shift Keying atau kecepatan tinggi modulasi sudut (PSK = Phase Shift Keying).

5. Standard Industri

Untuk Negara Amerika Serikat mnggunakan Bell System & untuk Internasional menggunakan CCITT (Comitte Cnsultative Internationale de Telegraphique et Telephonique).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar